Yongchang Chin dan Sharon Cho - Bloomberg News

Bloomberg, Setelah Iran melancarkan serangan tak terduga ke Israel, harga minyak berjangka nyaris tidak terpengaruh. Para pelaku pasar menganggap kurangnya lonjakan harga sebagai ekspektasi bahwa konflik tersebut tidak akan meluas. 

Berikut pandangan analis pasar tentang prospek harga minyak seiring dengan Israel yang masih mempertimbangkan tanggapan terhadap serangan tersebut:

‘Premi Risiko’ - Goldman Sachs

Analis Goldman Sachs Group Inc termasuk Daan Struyven memperkirakan, "Harga minyak sudah mencerminkan premi risiko sebesar US$5-US$10 per barel akibat potensi penurunan pasokan," sebelum serangan akhir pekan oleh Iran. "Potensi tanggapan Israel terhadap serangan Iran sangat tidak pasti dan kemungkinan akan menentukan sejauh mana ancaman terhadap pasokan minyak regional."