Carro juga beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dan resisten terhadap perubahan.
Carro memiliki alat atau tools yang disebut Shazam of Engines. Tools ini mampu menganalisa kesehatan mobil bekas dari suara mesinnya. Startup ini juga menawarkan kebijakan pengembalian barang selama lima hari tanpa mengajukan pertanyaan kepada konsumen.
Itu menjadi terobosan Carro, yang belum pernah terjadi di banyak perusahaan sejenis di wilayah Asia. Untuk melengkapi semua ini, Carro bermaksud memperluas operasinya di Jepang dan Hong Kong tahun ini.
“Kami siap untuk IPO,” kata Tan. “Apakah kami merealisasikannya, bergantung pada lingkungan makro yang lebih luas.”
Carro mengincar peningkatan modal di tengah masa sulit bagi perusahaan startup. Di Asia Tenggara, banyak startup melakukan PHK, pengunduran diri CEO hingga jatuhnya valuasi, sehingga menyulitkan perusahaan lain debut di bursa saham.
(bbn)