Olivia Poh-Bloomberg News
Bloomberg, Startup penyedia platform jual beli mobil bekas asal Singapura, Carro, mengumpulkan dana segar sekitar US$100 juta atau setara sekitar Rp1,6 triliun sebagai persiapan rencana initial public offering (IPO).
Carro saat ini tengah berbicara dengan investor terkait putaran pendanaan pra-IPO. Dalam tahap ini, perusahaan menargetkan valuasinya menjadi lebih dari US$1,5 miliar, ujar Chief Executive Officer (CEO) Carro, Aaron Tan.
Carro memiliki 4.500 karyawan dan deretan investor termasuk SoftBank Group Corp., GIC Pte Singapura, dan Temasek Holdings.
Carro, yang platformnya memungkinkan konsumen dan deal melakukan transaksi jual beli mobil bekas telah memenangkan hati para investor yang sebelumnya sempat dirugikan oleh jatuhnya valuasi startup selama dua tahun terakhir.
Carro juga beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dan resisten terhadap perubahan.
Carro memiliki alat atau tools yang disebut Shazam of Engines. Tools ini mampu menganalisa kesehatan mobil bekas dari suara mesinnya. Startup ini juga menawarkan kebijakan pengembalian barang selama lima hari tanpa mengajukan pertanyaan kepada konsumen.
Itu menjadi terobosan Carro, yang belum pernah terjadi di banyak perusahaan sejenis di wilayah Asia. Untuk melengkapi semua ini, Carro bermaksud memperluas operasinya di Jepang dan Hong Kong tahun ini.
“Kami siap untuk IPO,” kata Tan. “Apakah kami merealisasikannya, bergantung pada lingkungan makro yang lebih luas.”
Carro mengincar peningkatan modal di tengah masa sulit bagi perusahaan startup. Di Asia Tenggara, banyak startup melakukan PHK, pengunduran diri CEO hingga jatuhnya valuasi, sehingga menyulitkan perusahaan lain debut di bursa saham.
(bbn)