Omar Tamo - Bloomberg News
Bloomberg, Israel mengatakan bahwa Hamas telah menolak usulan gencatan senjata terbaru dari mediator, di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah menyusul serangan Iran ke Israel semalam.
Menurut Mossad, agen intelijen eksternal Israel, Hamas menolak garis besar gagasan yang disampaikan oleh para mediator.
Meskipun Mossad tidak secara langsung mengatakan bahwa serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel adalah penyebabnya, dia mengatakan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, "terus memanfaatkan ketegangan dengan Iran". Mossad juga mengatakan bahwa Sinwar "tidak menginginkan adanya kesepakatan kemanusiaan dan pembebasan sandera."
Pernyataan dari Mossad, yang memimpin negosiasi Israel dengan Hamas, dipublikasikan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataan tersebut, Israel dikatakan telah menunjukkan fleksibilitas yang cukup dalam pembicaraan itu.
Pembicaraan itu diperantarai oleh AS, Qatar, dan Mesir.
Pesimisme itu berbeda dengan pernyataan pejabat Israel minggu lalu yang mengatakan bahwa telah ada kemajuan dalam negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza, yang akan mencakup pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan tahanan Palestina.
Menteri Luar Negeri Israel Katz saat itu mengatakan bahwa pembicaraan telah mencapai titik kritis. Dia mengaku "lebih optimis daripada sebelumnya."
Perang Israel-Hamas pecah setelah Hamas menyerang selatan Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Sementara serangan balasan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 33.000 orang.
Sekitar separuh dari sandera tersebut dibebaskan selama jeda perang selama seminggu yang berakhir pada 1 Desember.
(bbn)