Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 625,37 miliar sepanjang kinerja 2022, naik 93% secara tahunan. Hal ini didukung oleh peningkatan pada pendapatan dari investasi properti.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, dikutip Jumat (24/3/2023), pendapatan usaha Summarecon Agung tumbuh 2,72% menjadi Rp 5,17 triliun. Hasil usaha pada segmen properti investasi melesat 61% menjadi Rp 1,48 triliun. Pendapatan usaha lain-lain juga naik 41% menjadi Rp 709 miliar.

Pendapatan Usaha SMRA (Bloomberg)

Sementara itu, pada segmen usaha pengembang properti mengalami kontraksi pendapatan 15%. Dengan mengakumulasi pendapatan sebesar Rp 3,52 triliun, padahal pada kinerja 2021 SMRA sukses mencatatkan Rp 4,14 triliun. 

Selain angka pendapatan yang impresif, SMRA juga melakukan efisiensi pada pos beban biaya keuangan sebesar 14%, menjadi hanya Rp 857 miliar. Penurunan signifikan terjadi pada pembayaran beban bunga utang bank dan utang obligasi, dengan masing-masing mencatatkan Rp 301 miliar dan 72 miliar.

Laba kotor SMRA Rp 2,99 triliun, naik Rp 405 miliar dari 2021. Laba sebelum pajak justru mengalami kenaikan cukup tinggi, sekitar 34% ke posisi Rp 1,01 triliun, efek dari efisiensi beban biaya keuangan.

Aset Summarecon Agung tercatat Rp 28,43 triliun. Pos kas dan setara kas naik 9% menjadi Rp 3,14 triliun. Ekuitas meningkat 4% menjadi Rp 11,75 triliun, dengan total liabilitas Rp 16,68 triliun.

Pemegang Saham Pengendali Summarecon Agung adalah PT Semarop Agung dengan kepemilikan sejumlah 5,58 miliar saham, atau 33,83% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sementara itu, untuk publik sebesar 10,92 miliar saham (66,17%).

Pergerakan Harga Saham SMRA Hari Ini Jumat (24/3/2023) (Bloomberg)

Harga saham SMRA pada perdagangan Jumat (24/3/2023) berada pada level Rp 530/saham atau tercatat naik 2,91% dibandingkan posisi sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 8,75 triliun.

(fad/wep)

No more pages