Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diproyeksikan bakal dibuka melemah tajam terhadap dolar Amerika Serikat, yakni dalam kisaran Rp16.000/US$ hingga Rp16.200/US$, pada perdagangan Senin (15/4/2024). 

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong mengatakan pelemahan yang sangat tajam terjadi karena kondisi pasar yang tidak stabil (volatile) selama periode libur Idulfitri 1445H/Lebaran 2024. 

Selain itu, dolar AS sangat kuat pada satu pekan ke belakang, apalagi setelah data inflasi AS yang naik di atas perkiraan.

“Tidak heran apabila rupiah akan dibuka melemah tajam senin nanti, peluang [Bank Sentral AS] Federal Reserves untuk memangkas suku bunga malah sudah mundur hingga September yang dari semula Juni,” ujar Lukman saat dihubungi, Sabtu(13/4/2024). 

Dolar AS, kata Lukman, juga didukung oleh permintaan safe haven imbas kekhawatiran penyerangan Iran terhadap Israel.

Sementara, data dari China pada minggu ini yaitu inflasi yang lebih rendah dari perkiraan serta data perdagangan dengan surplus, ekspor dan impor yang juga lebih rendah dari perkiraan makin menekan rupiah.

Dengan demikian, Lukman mengatakan, hampir tidak ada sentimen yang positif yang dapat mendukung rupiah. 

“Rupiah diperkirakan masih akan tertekan, kecuali apabila Bank Indonesia kembali melakukan intervensi, apabila tidak, rupiah masih akan terus melemah di atas Rp16.000/US$, kisaran Rp16.000/US$ hingga Rp16.200/US$,” ujarnya. 

Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun berjalan 2024. Kurs acuan Bank Indonesia yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate pada 5 April 2024, penutupan perdagangan sebelum Libur Idul Fitri 1445 H, ada di Rp15.873, dari sebelumnya Rp15.439 pada penutupan tahun 2023.

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah memang terus bergulir sepanjang tahun dengan sentimen eksternal jadi pendukung utama pelemahan rupiah, Jumat (12/4/2024). Terbaru, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatatkan inflasi inti Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) meningkat 0,4% dari bulan Februari, melampaui perkiraan selama tiga bulan berturut-turut.

Pada Jumat (12/4/2024) pagi, rupiah di pasar NDF, mengutip Bloomberg, serta Investing juga sudah melemah menembus Rp16.060/US$.

(dov)

No more pages