Uji coba terbaru kemampuan serangan nuklir ini bertepatan dengan berakhirnya salah satu latihan gabungan AS-Korea Selatan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juni nanti, Korsel dan AS berencana menggelar latihan perang terbesar yang pernah ada. Hal ini dapat menimbulkan lebih banyak provokasi dari Korut.
KCNA menyatakan Kim Jong Un mengkritik keras latihan militer itu dan menyebut AS "Nekat melakukan tindakan militer yang membahayakan situasi regional dengan dalih memenuhi komitmen mereka untuk membela sekutu." AS dan sekutunya mengatakan bahwa latihan itu diperlukan untuk mempersiapkan ancaman yang ditimbulkan oleh Korut saat mereka meningkatkan persenjataan senjata atomnya.
Sejatinya, latihan gabungan AS dan sekutunya di semenanjung Korea telah dikurangi atau dihentikan di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump dengan harapan terjadi negosiasi nuklir dengan Korut. Namun pembicaraan tersebut tidak menghasilkan langkah konkret untuk mengurangi persenjataan nuklir Korut.
Bagi Kim Jong Un, mempertahankan kemampuan pertahanan nuklir yang kuat penting bagi negara tersebut dan perlunya untuk terus mengembangkan program senjata nuklir untuk melindungi rakyat dan wilayah dari ancaman yang dirasakan, terutama dari AS dan Korsel, tulis KCNA.
(bbn)