Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 1,2% atau 79,12 poin ke level 6.691,61.
Ajaib Sekuritas dalam riset hariannya memperkirakan IHSG berpotensi bergerak bervariasi di antara 6.585 - 6.727. Saham-saham yang jadi rekomendasi Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas dalam analisis Technical Insightnya merekomendasikan, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun pada 2022, naik 116,29% secara tahunan. Kenaikan laba tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan di setiap segmen usaha, khususnya distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hari ini merupakan cum date pembagian dividen PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 24,7 triliun. Dengan nilai dividen sebesar Rp 529/saham.
Pada perdagangan regional Asia, bursa saham diproyeksikan akan bergerak melemah hari ini, berdasarkan data sementara ini indeks Nikkei 225 -0,23% dan indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 -0,48%. Sementara itu, pada perdagangan semalam pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0,23%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dan rekan-rekannya memperkirakan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi hingga sisa tahun 2023, tercantum pada proyeksi ekonomi terbaru yang mereka terbitkan pekan ini.
Berdasarkan perkiraan kuartal pertama sementara ini, proyeksi terbaru The Fed menyiratkan PDB akan menyusut rata-rata 0,2% per kuartal hingga akhir 2023.
Dari sisi data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran di AS kembali turun untuk 2 pekan berturut-turut. Ini menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat.
Di tempat lain, Bank Sentral Inggris (BoE) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 bps ke 4,25%. BoE menilai Inggris bisa menghindari resesi saat ini tetapi inflasi masih menjadi risiko.
(fad/wep)