Toyota Ventures telah memperoleh keuntungan sebagian berkat taruhan awal pada Joby Aviation Inc, yang go public tahun lalu dan juga bermitra dengan produsen mobil.
“Kami menyediakan akses ke perusahaan-perusahaan yang paling mengganggu. Akan menjadi malpraktik jika mereka tidak melanjutkannya,” jelas Adler.
Pendanaan baru US$300 juta akan dibagi secara merata antara program iklim kedua Toyota Ventures, yang mendukung perusahaan startup hidrogen Ecolectro Inc dan dana teknologi mendalam kedua.
Dana tersebut akan difokuskan pada startup yang bergerak di bidang sains, seperti operator layanan satelit Starfish Space Inc dan perusahaan rintisan software komputasi kuantum Haiqu.
Seiring dengan mundurnya dunia ventura yang lebih besar, jumlah perusahaan yang meluncurkan unit VC turun sekitar setengahnya pada tahun lalu, dari 122 dari tahun 2022, menurut penyedia data industri Global Corporate Venturing.
Perusahaan-perusahaan besar lainnya baru-baru ini mengurangi atau menutup unit ventura mereka, termasuk raksasa perangkat lunak SAP SE, perusahaan pembotolan Coca-Cola Arca Continental SAB, Anheuser-Busch InBev, dan Verizon Communications Inc, dari data GCV.
Adler mengatakan bahwa berinvestasi atas nama perusahaan besar bisa jadi rumit, terutama karena jangka waktu di dunia ventura sangat panjang.
Ketika ia memulai Toyota Ventures pada tahun 2017, para eksekutif mengharuskan setiap proyek di perusahaan harus menguntungkan dalam tiga tahun pertama—ketentuan yang dengan cepat ditinggalkan oleh grup ventura karena fokusnya pada perusahaan startup.
(bbn)
