Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) jadi sentimen negatif bagi sang logam mulia.
Pada Rabu (10/4/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.335,53/troy ons. Berkurang 0,76% dibandingkan hari sebelumnya. Ini menjadi koreksi pertama setelah harga naik 3 hari beruntun.
Pagi ini, Kamis (11/4/2024) pukul 06:25 WIB, koreksi harga emas masih berlanjut. Harga berada di US$ 2.334,62/troy ons atau turun tipis 0,04%.

Sentimen negatif bagi harga emas datang dari Negeri Paman Sam. Kemarin malam waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan laju inflasi AS pada Maret berada di 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), tertinggi sejak September.
Angka itu juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan di 3,4% yoy.
Sementara dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), inflasi tercatat 0,4%. Sama seperti Februari, tetapi lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar dengan perkiraan 0,3%.
Sedangkan inflasi inti secara tahunan ada di 3,8% yoy. Sama dengan Februari, tetapi lagi-lagi di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 3,7% yoy.
Perkembangan ini membuat pelaku pasar ragu apakah bank sentral AS Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Saat suku bunga masih tinggi, maka memegang emas jadi kurang menguntungkan karena emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset).
Ole Hansen, Head of Commodity Strategy di Saxo Bank AS, memperkirakan koreksi harga emas bisa mencapai US$ 2.280/troy ons. Namun, seperti diberitakan Bloomberg News, Hansen menilai koreksi itu hanya sementara dan harga emas tetap akan berada dalam tren positif.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 78,24.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu dicatat, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah masuk area jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, harga emas masih berisiko turun. Target support terdekat adalah US$ 2.329/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.290/troy ons bisa menjadi target berikutnya.
Adapun target resisten terdekat ada di US$ 2.355/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.363/troy ons.
(aji)