Mengutip catatan International Energy Agency (IEA) dalam laporan Short-Term Energy Outlook (STEO), harga gas pada 2024 diperkirakan bisa lebih rendah ketimbang batu bara. Jika terwujud, maka ini akan menjadi yang pertama sepanjang sejarah.
IEA memperkirakan rata-rata harga gas alam di Henry Hub (Louisiana, Amerika Serikat) berada di US$ 2,15/mmBtu. Adapun harga batu bara diperkirakan US$ 2,45 per setara mmBTU.
Tahun lalu, rerata harga gas masih US$ 2,54/mmBtu dan batu bara US$ 2,52 per setara mmBtu. Sepanjang 2018-2022, rata-rata harga gas adalah US$ 3,62/mmBtu dan batu bara US$ 2,07 per setara mmBtu.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sudah masuk zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42,61. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di angka 0. Sudah paling rendah, sudah sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, sebenarnya harga batu bara berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 129/ton. Jika tertembus, maka US$ 136/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support terdekat ada di US$ 122/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara jatuh ke US$ 115/ton.
(aji)