Peneliti dari University of Hawaii Institute for Astronomy, kemudian kembali menemukan aktivitas lubang hitam yang menyedot seluruh bintang lain. Terekam dalam sebuah cahaya tampak yang terdapat dari ‘the black hole’.
Peristiwa ini terjadi di galaksi aktif yang melahirkan bintang, NGC 3799, yang terletak sekitar 160 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Leo, dikutip dari Space.com.
Ilmuwan Hawaii menyebutnya sebagai tidal disruption event, atau TDE, dimana pengamatan mengarah pada kecerahan yang tiba-tiba dan memudar dengan cepat pada galaksi spiral berpalang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa tersebut.
Penemuan ini dilakukan dengan menggunakan sistem All-Sky Automated Survey for SuperNovae (ASAS-SN) pada tanggal 22 Februari 2023.
“Meskipun lubang hitam yang menghancurkan bintang telah terlihat sebelumnya, ini adalah yang pertama yang kami lihat sedekat ini dengan menggunakan cahaya tampak,” kata Willem Hoogendam, peneliti, mahasiswa pascasarjana IfA pada bulan Maret 2024.
“Ini bisa memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana lubang hitam supermasif tumbuh dan mengumpulkan materi di sekelilingnya.”
Aktivitas lubang hitam terbaru yang terekam ini cukup dekat dengan planet Bumi.
Jauh sebelum itu, badan antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) menyatakan Integral Science Data Centre (ISDC), Versoix, Swiss merekam ledakan sinar gamma langka pada 17 September 2006.
Ledakan energi yang sangat besar itu memungkinkan para astronom untuk menemukan lubang hitam di Galaksi di tata surya. Astronom terus memantau dari Integral karena mereka tahu bahwa langit pada panjang gelombang sinar gamma bisa menjadi tempat yang berubah dengan cepat.
“Pusat galaksi merupakan salah satu area yang paling menarik untuk astronomi sinar gamma karena terdapat banyak sekali sumber sinar gamma yang potensial," kata Roland Walter, astronom di ISDC dan penulis utama hasil penelitian ini.
(wep)