“Kami optimis saham BBRI sangat tepat untuk direvaluasi mengingat potensi ROE yang akan meningkat menjadi 21,7%–23% pada 2024 dan 2025. Dalam hal PER, saham ini masih memiliki valuasi yang menarik pada 13x PER di tahun 2024, di bawah rata-rata 5 tahun, 15x,” pungkas Erna.
Eri memproyeksikan laba bersih Bank BRI di tahun 2024 akan melonjak 15% jadi Rp69,06 triliun dari sebelumnya di tahun 2023 senilai Rp60,43 triliun. “Hal ini didukung oleh ekspansi NIM sebesar 8 basis poin menjadi 8,7% di tahun 2024, didorong oleh kontribusi yang lebih besar dari pinjaman Kupedes dan peningkatan biaya dana setelah pemotongan suku bunga acuan yang diharapkan pada Semester II-2024,” terang Erni dalam risetnya.
Senada, riset dari Andrey Wijaya Analis RHB Sekuritas Indonesia yang juga menargetkan harga saham BBRI lebih tinggi, di angka Rp7.000/saham, dari sebelumnya Rp6.450/saham. Didorong oleh ROE-nya yang telah tumbuh secara signifikan dalam dua tahun ini.
"Kinerja keuangan yang kuat dari BBRI dan peningkatan ROE yang signifikan juga membenarkan valuasi yang lebih tinggi," jelas Andrey.
Adapun konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 34 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.755,38/saham dalam 12 bulan kedepan. Sebanyak 33 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI, dengan pandangan Bullish.
(red)