Menurut Estelle Ou, Ekonom Bloomberg Economics, data pekan lalu memperlihatkan adanya risiko bahwa mungkin The Fed menurunkan bunga lebih sedikit ketimbang prediksi sebelumnya. Pasalnya, data gaji yang kembali menguat ketika sektor manufaktur ekspansi sepertinya akan sulit membawa perekonomian terbesar itu melanjutkan disinflasi.
Meski begitu, ada sinyal pelemahan dari. hasil survei lapangan kerja di sektor jasa yang menjadi sumber penting kekuatan pasar tenaga kerja AS. "Mengingat data-data itu, kami masih memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan bunga acuan pada musim panas ini," katanya dalam catatan, dikutip, Selasa (10/4/2024).
Berikut kesimpulan dari berbagai data-data ekonomi penting itu menurut Bloomberg Economics:
- Pasar memangkas peluang penurunan suku bunga acuan The Fed pada Juni setelah data payrolls Maret melampaui perkiraan dan tingkat pengangguran semakin rendah. Namun, sebagian besar penambahan lapangan kerja terkonsentrasi di sektor layanan kesehatan dan pemerintahan yang asiklikal dan jumlah pekerja dengan pekerjaan lebih dari satu juga meningkat. Hal itu memperlihatkan bahwa pasar tenaga kerja tidaklah sekuat yang digambarkan oleh data payrolls.
- Peningkatan permintaan mendorong indeks manufaktur ISM memasuki zona ekspansi pada Maret untuk pertama kalinya sejak September 2022. Perusahaan belum meresponnya dengan peningkatan inventori. Kemungkinan hal itu menjadi pertanda bahwa mereka masih mengantisipasi lemahnya permintaan di masa depan dan ingin menghindari jurus pemberian diskon di kemudian hari.
- Komponen ISM Services Employment etap berada di zona kontraksi pada Maret karena perusahaan-perusahaan mencatat kekurangan anggaran dan laju perekrutan yang jauh lebi lambat serta 'pengurangan dan pengisian ulang yang lambat'. Kemerosotan itu yang terlihat dalam dua laporan berturut-turut menjadi bukti pelemahan pasar tenaga kerja meskipun data gaji meningkat.
(rui)
TAG
No more pages