Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam beberapa jam lagi penduduk Bumi akan mendapati fenomena alam Gerhana Matahari Total yang hanya muncul pada 54 tahun sekali. Ini cara untuk mengetahui di mana, kepastian waktu kapan terjadi, dan cara melihatnya.

Gerhana Matahari 8 April 2024 terjadi 54 tahun sekali karena momentum pusat tata surya kali ini berada di fase puncak. Hal yang memicu antusias banyak pengamat gerhana di seluruh dunia—yaitu mengalami badai matahari atau solar storm (coronal mass ejections–CMEs).

Akan ada jilatan api yang keluar ke atas atmosfer matahari. Saat Gerhana Matahari, pengamatan menjadi semakin sempurna karena ada bulan tepat sejajar dengannya. Pengamatan hingga berfokus pada area ‘cincin’ Matahari.

Menyaksikan Gerhana Matahari lewat link livestreming berikut ini.

Badai Matahari, sebagian ilmuwan lain menyebutnya sebagai ledakan Matahari, akan melontarkan radiasi elektromagnetik ke arah Bumi. CMEs sudah lama terjadi dan diamati oleh duo satelit cuaca antariksa milik ESA, SMOS dan Swarm, dilansir dari Phys.org.