Terpisah, Korlantas Polri Irjan Aan Suhanan mengatakan kecelakaan bermula saat minibus Daihatsu Gran Max berkendara dari arah Jakarta menuju ke timur menggunakan jalur contra flow di tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya, kendaraan tersebut oleng ke ke arah kanan sehingga menabrak bus dan satu kendaraan minibus Daihatsu Terios yang berada di belakangnya.
“Ini menurut pantauan sementara dari CCTV itu oleng ke kanan sehingga menabrak bus dan menabrak kendaraan lainnya yang ada di belakang bus,” kata Aan dalam keterangan resminya di RSUD Karawang.
Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan terdapat 12 korban meninggal dunia yang merupakan penumpang minibus Daihatsu Gran Max, terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.
“[Penumpang] Gran Max sudah dipastikan jumlah penumpang 12 orang dan semua meninggal, semua meninggal. 7 laki-laki dan 5 perempuan,” ujar Muhadjir dalam keterangannya.
Identitas dua dari 12 penumpang Gran Max yang meninggal dunia sudah bisa dipastikan berasal dari Ciamis dan Kudus, sementara korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Selain itu, terdapat satu korban yang mengalami luka ringan dan satu korban mengalami luka berat yang merupakan penumpang dan kondektur bus.
“Untuk semuanya dari PT Jasa Raharja (Persero) sudah memastikan semua akan di-cover semua untuk asuransinya,” ujar Muhadjir. Kepada ahli waris santunan Rp50 juta, dan jaminan biaya perawatan maksimal Rp20 juta kepada korban luka, dan dibayarkan kepada pihak rumah sakit tempat korban dirawat.
“Jasa Raharja akan menunggu kepastian identifikasi korban dari Inafis, dan ketika ini sudah
dipastikan dari Kepolisian, maka kami akan langsung menyerahkan santunannya
kepada ahli waris,” ujar Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, saat disinggung 12 korban meninggal dunia insiden mau di tol Japek.
Detik-Detik Kecelakaan Di Jalan Tol Jakarta - Cikampek pic.twitter.com/GJ2KduzT2M
— ALEXPASEO》Youtube》Agi Dragon999 (@sugiant07971903) April 8, 2024
(wep)