Indeks Jam Tangan Subdial Bloomberg, yang melacak harga 50 jam tangan yang paling banyak diperdagangkan berdasarkan nilainya, telah turun 40% dalam dua tahun terakhir.
Rolex adalah merek jam tangan Swiss terbesar dan mendominasi industri dengan perkiraan pangsa pasar 30%. Dikenal dengan model Datejust, Daytona, dan Submariner; penjualan perusahaan yang berbasis di Jenewa ini melampaui 10 miliar franc Swiss (US$11,1 miliar) untuk pertama kalinya pada 2023, menurut perkiraan Morgan Stanley.
Dufour, yang memimpin Rolex sejak 2015, mengatakan kepada NZZ bahwa ia memperkirakan 2024 akan menjadi tahun yang sulit bagi industri jam tangan Swiss karena permintaan melambat dari puncaknya.
Bloomberg News melaporkan pada Desember bahwa lonjakan permintaan ritel untuk produk-produk pembuat jam tangan terkemuka Swiss telah melambat secara signifikan setelah hiruk pikuk pembelian selama tiga tahun.
CEO Rolex mengatakan perlambatan ini akan memberikan pukulan paling berat terhadap penjualan merek jam tangan kecil.
“Pendulum sekarang berayun ke arah lain, dan secara alami hal ini lebih terasa pada merek-merek yang kurang mapan,” katanya. “Meskipun mereka mungkin mengalami peningkatan penjualan sebesar 20% selama masa kenaikan, kini mereka mungkin mengalami penurunan sebesar 15%.”
“Untuk merek-merek besar, fluktuasinya lebih kecil,” tambah Dufour.
Produsen jam tangan cenderung memproduksi secara berlebihan pada saat kondisi baik dan ketika pasar melemah, pengecer mendapat tekanan untuk menurunkan harga. “Ini sangat bermasalah karena diskon merusak produk emosional seperti milik kami,” kata Dufour.
Bos Rolex mengatakan kuatnya nilai franc Swiss terhadap mata uang lainnya juga menambah tekanan pada industri, begitu pula kenaikan biaya bahan mentah seperti emas.
“Peningkatan suku bunga juga mempengaruhi mood belanja masyarakat, dan situasi geopolitik juga tidak membantu,” katanya.
(bbn)