Belum lagi kata Prita dia harus mengeluarkan biaya perintilan selain ongkos kendaraan pribadi. Total keseluruhan yang harus ia pegang dan akan dihabiskan selama mudik hingga balik ke Jakarta sekitar Rp10 juta.
"Kalau habisin duit, lumayan kan banyak ponakan-ponakan kita harus kasih THR ke keponakan-keponakan, kurang lebih oleh-oleh segala macam itu Rp 5 juta ya kan, buat makan segala macam. Palingan estimasi sekitar Rp 10 jutaan ya," ceritanya.
"aku sudah bikin happy saja gitu. Paling dukanya kita harus keluarin pengeluaran lebih gede dari biasanya gitu, dari sebulan biasanya berapa ini ditambah plus-plus gitu," terangnya.
Mengenai perbandingan dengan mudik sekarang dengan zaman dulu, Prita berpendapat tidak ada perbedaan. Ia hanya mencurahkan keluh kesahnya pada tahun ini tak mendapatkan tiket kereta api.
Padahal, menurutnya pulang kampung menggunakan kereta api jauh lebih irit ketimbang menggunakan mobil pribadi.
"Itu sudah war tiket dari jam 12 malam, nggak bisa, nggak dapat. Tiket Jakarta-Malang habis semua dan sampai kereta tambahan aku pun nggak dapat. Makanya, aku putusin pakai mobil di tahun ini," curahannya.
"Kalau dibandingin mobil sama kereta sebenarnya kalau cuman berdua, aku berdua aja sama suami, berdua mahalan naik mobil ya, kalau di kereta kan tahu harganya tinggal di kali 2, pp gitu," jelasnya.
Beda lagi dengan pemudik bernama Iqbal (26) yang juga berprofesi sebagai karyawan ini pun memang terbiasa menggunakan kereta api ke.
Dalam curahannya ia sudah dua tahun lamanya tak pulang kampung ke halaman tercinta di Ponorogo, Jawa Timur.
Untuk estimasi tiket kereta pulang-pergi Jakarta-Ponorogo, Iqbal harus mengocek kantong sekitar Rp 1,4 juta.
"Kereta Rp520 ribu + gojek dari kosan ke stasiun dan dari stasiun ke rumah 180rb = Rp700 ribu. Pulang pergi Rp1,4 juta," bebernya.
Cerita paling mengejutkan dari Iqbal ialah dia harus mencari tambahan biaya dari bekerja sampingan untuk pulang kampung.
Ia merasa gaji yang dipunyanya tak mencukupi untuk Lebaran apalagi bergaji hanya mengantongi UMR Jakarta saja.
"Hampir sama kayak kerjaan di kantor, motion graphic product di perusahaan yang lagi ngadain promo Lebaran, jadi cuman sebulan kerja selama puasa dan gajinya kurang lebih UMR Jakarta, lumayan lah," curhatnya.
Iqbal juga harus mengocek kantongnya lagi untuk memberikan kesenangan kepada ponakan-ponakannya. Sekitar Rp1,5 juta yang diperkirakan Iqbal.
"Kurang lebih Rp1 juta - Rp1,5 juta gak ngitung tiba-tiba berkurang banyak aja isi atmnya, haha," tuturnya.
Dokter spesialis penyakit dalam, dokter Aru Ariadno memberikan tips kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik agar tak melorot kesehatannya.
7 Tips Menjaga Kesehatan saat Melakukan Mudik
1. Pertama persiapkan saat mudik dengan baik dengan menentukan pulang menggunakan apa dan kapan.
2. Usahakan bila menggunakan transportasi pribadi berangkat disaat jalanan masih sepi atau jauh-jauh hari sebelum puncak mudik.
3. Bawa cemilan dan air minum yang cukup, jangan sampai bila terjadi kemacetan maka tidak ada makanan dan minuman.
4. Bila pemudik menderita suatu penyakit jangan lupa selalu membawa obat-obatan agar tidak terlupakan untuk minum obat.
5. Bagi pengendara kendaraan pribadi usahakan istirahat yang cukup sebelum berpergian dan selama perjalanan jangan paksakan bila sudah terasa letih. Sebaiknya berhenti dan beristirahat.
6. Mudah-mudahan perjalanan mudik kali ini lebih lancar dan selalu waspada di perjalanan.
7. Sesampai di kampung halaman istirahat yan cukup untuk memulihkan kondisi jangan terlalu dipaksakan untuk beraktifitas berat.
8. Kondisi badan yang fit dibutuhkan oleh pengendara kendaraan baik pribadi maupun umum. Jangan minum alkohol.
(dec/spt)