“Hanya dengan beberapa cuitan dan bank itu jatuh lebih cepat dari yang pernah terjadi dalam sejarah. Sejujurnya, saya rasa para regulator telah melakukan pekerjaan yang baik dalam merespons dengan cepat karena biasanya Anda mendapat respons lebih lama dari ini,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, First Citizens BancShares Inc. sedang pempertimbangkan tawaran untuk ambil alih Silicon Valley Bank (SVB), menurut beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Bank yang berbasis di Raleigh, North Carolina ini adalah salah satu dari sedikit pembeli potensial untuk bank yang gagal tersebut, kata beberapa sumber.
Penawaran akan diputuskan pada Minggu (19/03/2024) pagi, kata para sumber tersebut. Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC) akan memutuskan apakah akan menjual seluruh aset dan kewajiban bank atau menjual sebagian, tergantung tawaran yang masuk, kata salah satu sumber. Setidaknya satu pihak lain juga disebut sedang mempertimbangkan membeli SVB dengan serius.
Belum ada keputusan akhir yang dibuat dan First Citizens masih dapat memilih untuk tidak mengajukan penawaran, menurut para sumber.
Dalam kurun waktu 11 hari di bulan ini, empat bank runtuh, tiga bank yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) dan satu raksasa finansial Swiss, Credit Suisse Group AG. Perusahaan yang kelima, First Republic Bank, juga sedang tertatih-tatih. Di tengah guncangan pasar finansial global, saham-saham jatuh dalam dan para investor telah kehilangan miliaran dolar.
Citigroup merupakan salah satu di antara 11 bank yang bergabung untuk memberi simpanan US$ 30 miliar pada First Republic minggu lalu guna menopang bank itu pasca penarikan dana nasabah dalam jumlah besar dan penurunan peringkat kredit. Para pemimpin Wall Street dan pemerintah AS sedang mencari rencana penyelamatan dan menjajaki kemungkinan dukungan pemerintah agar First Republic lebih menarik untuk para investor atau pembeli.
Fraser mengungkapkan Citigroup tidak tertarik melakukan penawaran untuk First Republic. Ia enggan mengomentari kondisi pemberi pinjaman saat ini, meskipun ia mengatakan perusahaan sedang secara aktif mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini.
Fraser menekankan bahwa rentetan kegagalan bank telah terisolasi mengingat bank-bank besar AS masih memiliki kapitalisasi yang baik.
“Kita berbicara tentang beberapa bank. Ini bukan sesuatu yang tersebar di seluruh sistem perbankan. Ini tidak seperti yang terakhir, ini bukan krisis kredit. Ini adalah situasi di mana beberapa bank memiliki sejumlah masalah dan lebih baik memastikan kami telah menghentikannya sejak awal,” kata Fraser.
(bbn)