Marcus Wong - Bloomberg News

Bloomberg - Investor global mencoba mengatasi volatilitas di pasar dengan menuju ke aset yang tidak terduga: obligasi negara-negara berkembang di Asia.

Mengutip Bloomberg News, investor asing menempatkan dana paling banyak di obligasi Korea Selatan pekan lalu. Sementara arus modal ke pasar obligasi Indonesia menyentuh titik tertinggi sejak Januari. Pemodal asing juga memborong obligasi di Thailand dan India.

Volatilitas imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) membuat pelaku pasar mencari alternatif untuk berlindung dari krisis perbankan global. Mata uang yang stabil dan tanda inflasi telah memuncak menjadi pemanis bagi pasar obligasi Asia.

“Obligasi negara berkembang Asia menyediakan tempat perlindungan sementara karena terbukti tenang. Pasar ini juga relatif terlindung dari peningkatan risiko kredit, kecuali kalau krisis perbankan semakin memburuk dan penyaluran dana mengetat,” papar Winson Phoon, Head of Fixed-Income Research di Maybank Securities yang berbasis di Singapura.