“Dengan diresmikannya ini penerbangan tersebut tentunya akan semakin membuka peluang-peluang kerja sama baru yang bisa dijajaki kedua negara, sehingga akan semakin mendongkrak akselerasi ekonomi nasional pasca pandemi,” ujar Irfan.
Penerbangan berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta setiap pukul 18.20 WIB dan tiba di Bandara Internasional Hamad Doha pada pukul 23.00 LT.
Sementara itu, penerbangan Doha–Jakarta akan dilayani dengan nomor penerbangan GA901 yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Hamad Doha pukul 02.25 LT dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 15.00 WIB.
Selain optimalisasi penerbangan komersial, Garuda juga terus menjalankan bisnis kargo. Pada laporan terakhir terjadi pertumbuhan ar 11,3% pada kuartal IV-2023 menjadi 48,5 ribu ton, dibandingkan dengan kuartal III-2023 yang hanya 44,1 ribu ton.
"Dengan beberapa indikator tersebut, langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia pada 2024 ini akan difokuskan pada upaya memaksimalkan potensi pendapatan pada lini komersial termasuk kargo dan penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal serta ancillary revenue [pendapatan tambahan], penyelarasan landasan kinerja korporasi," ucap dia.
Di sisi internal restrukturisasi utang Garuda juga terus berjalan. Dalam pembukuan kinerja keuangan tahun fiskal 2023, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan lain-lain bersih sebesar US$344,79 juta. Terjadi pembalikan penurunan nilai aset nonkeuangan senilai US$198 juta dan keuntungan dari penarikan kembali obligasi senilai US$63,88 juta.
BUMN Aviasi itu tahun 2024 akan menekankan pengelolaan beban usaha secara lebih ideal dan optimalisasi manajemen risiko untuk memastikan kemampuan pemenuhan kewajiban usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Irfan sebelumnya yakin bahwa industri penerbangan akan dapat terakselerasi pada 2024 sesuai pernyataan International Air Transport Association (IATA). Kini waktunya pemulihan pasca pandemi secara bertahap.
Kerja sama code share GIAA dan Qatar Airways mendapat dukungan dari pengamat penerbangan Gatot Rahardjo. Garuda menjadi setara dengan mitranya tersebut dan bagus untuk meningkatkan reputasi perusahaan sebagai maskapai Indonesia secara internasional.
"Dengan Code share ini kan sebenarnya Garuda tidak terbang langsung, tetapi terbang pakai pesawatnya Qatar Airways dan Garuda yang menjual tiketnya. Jadi Garuda diuntungkan," ucap Gatot.
"Kalau bicara soal pasar, pasar penerbangan Timur Tengah bagi Indonesia itu pasar yang besar sekali. Apalagi Qatar sekarang sedang bagus pariwisatanya. Biasanya nanti dipadu dengan penerbangan umroh, jadi pasarnya besar."
(dov/wep)