Samson Ellis, Argin Chang - Bloomberg News

Bloomberg - Gubernur Bank Sentral Taiwan Yang Chin-long mungkin akan menemui kesulitan dalam menentukan suku bunga kebijakan perdananya sejak dirinya kembali menjabat sebagai orang nomor 1 di bank sentral negara tersebut. 

Yang harus berjuang mengendalikan inflasi yang masih tinggi sementara ekonomi mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif), kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang hawkish, serta gejolak di pasar keuangan global.

Mayoritas ekonom yang disurvei Bloomberg (19 dari 24) memperkirakan Gubernur Yang dan kolega akan mempertahankan suku bunga acuan di 1,75% hari ini. Lima ekonom lainnya memperkirakan kenaikan 12,5 basis poin (bps) menjadi 1,875%.

“Tantangan eksternal dan perlambatan sektor teknologi masih membebani ekonomi Taiwan. Walau inflasi masih akan ‘bandel’ dalam waktu dekat, bank sentral perlu mempertimbangkan menahan suku bunga karena ekonomi tidak bisa mencerna (suku bunga yang lebih tinggi),” tegas Gary Ng, Ekonom Senior Natixis SA, seperti diberitakan Bloomberg News.