Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Seorang pemimpin senior Hamas mengatakan pada Kamis bahwa Mesir telah mengajukan proposal gencatan senjata untuk mengakhiri konflik di Gaza, namun proposal tersebut tidak menyertakan sesuatu yang baru.

Ia menambahkan bahwa para mediator AS dan Mesir ingin mempertahankan proses gencatan senjata meskipun mereka yakin bahwa ada kesenjangan yang lebar antara Israel dan Hamas.

Pemimpin Hamas tersebut mengatakan bahwa putaran pembicaraan baru mungkin akan diadakan sebelum Idulfitri, yang menandai akhir bulan Ramadan, di Kairo minggu depan antara pihak-pihak yang menjadi penengah dan Israel dalam upaya baru yang dilakukan oleh para mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

"Pimpinan Hamas menginformasikan kepada para mediator Mesir dan Qatar bahwa apa yang ditawarkan tidak dapat diterima karena merupakan kelanjutan dari posisi Israel yang keras kepala," tambahnya.

Sebelumnya, seorang pejabat Hamas, Osama Hamdan, mengatakan dalam sebuah konferensi pers dari Beirut bahwa tidak ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza meskipun kelompok Palestina tersebut menunjukkan fleksibilitas.

Hamdan menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kebuntuan tersebut, dengan mengatakan bahwa Netanyahu telah menempatkan rintangan-rintangan yang menghalangi kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan, dan bahwa ia "tidak tertarik" untuk membebaskan sandera-sandera Israel.

Upaya Mesir dan Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat, sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata.

Israel telah mengatakan bahwa mereka hanya akan mempertimbangkan gencatan senjata sementara untuk membebaskan para sandera. Hamas telah mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan para sandera sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang secara permanen.

Kantor Netanyahu mengatakan pada Selasa bahwa para mediator telah merumuskan proposal terbaru untuk Hamas, dan Israel mengharapkan para mediator untuk mengambil tindakan yang kuat untuk memajukan perundingan.

Kantornya pada Kamis menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut mengenai pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Lebih dari 33.037 warga Palestina telah terbunuh dan 75.668 lainnya terluka dalam serangan militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober, kementerian kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Pemboman dan invasi Israel ke Gaza terjadi setelah serangan yang dipimpin Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan orang asing, dengan lebih dari 250 orang diculik ke Gaza sebagai sandera, menurut perhitungan Israel.

(red/ros)

No more pages