Smelter China, yang memproduksi lebih dari separuh tembaga olahan dunia, sedang mempertimbangkan untuk memangkas produksi setelah biaya pengolahan bijih turun mendekati nol.
Harga tembaga turun 1,1% menjadi US$9.252 per ton pada Jumat (05/04/2024) di London Metal Exchange per pukul 11 pagi di Singapura karena semua logam dasar mengalami penurunan. Namun, harga tembaga secara keseluruhan masih naik lebih dari 4% minggu ini.
Pasar sedang menunggu data penggajian non-pertanian (nonfarm payroll) AS, yang dapat menunjukkan tanda-tanda aktivitas kuat yang mungkin mendorong bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Harga bijih besi berjangka turun untuk hari ketiga, turun 0,7% menjadi $97,05 per ton di Singapura. Pasar China ditutup untuk libur.
(bbn)