"Sebesar 10,33% beras berkontribusi kepada inflasi pada Maret. Dari berbagai latar di atas, maka dibutuhkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat dan ini adalah amanat konstitusi pasal 34 UUD 1945 di mana bansos untuk mengisi dan memitigasi peningkatan kemiskinan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi," tegas Airlangga.
Masyarakat miskin, tambah Airlangga, sangat sensitif terhadap pergerakan harga pangan. Kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan adalah 74,9%.
"Untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan akibat El Nino dan gangguan rantai masuk global, pemerintah telah menerapkan strategi untuk menjaga ketersediaan pasokan makanan dengan bantuan pangan dan BLT," imbuh Airlangga.
Bansos, menurut Airlangga, adalah upaya perlindungan pemerintah untuk mendukung masyarakat menghadapi berbagai tekanan mempertahankan kehidupan dan penghidupan. Program perlindungan sosial terus berjalan dan berjalan secara reguler untuk menghadapi berbagai tekanan.
"Pemerintah memberikan perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat terdampak terutama masyarakat miskin dan oleh karena itu pemerintah mencermati pada 2023-2024 resiko El Nino yang menyebabkan kenaikan harga pangan ini dapat mengganggu penghidupkan masyarakat yang miskin maupun rentan," tuturnya.
(aji)