“Jika pengembalian modal tidak meningkat, saldo kas dapat melonjak di atas US$100 miliar akhir tahun ini.” Amazon memiliki lebih dari US$86 miliar uang tunai pada akhir 2023.
Selama hampir tiga dekade Amazon telah memilih untuk meletakkan uangnya ke dalam bisnis. Pembelian kembali terakhir adalah sebesar US$10 miliar pada tahun 2022, yang sangat murah dibandingkan dengan perusahaan lain setipe.
Pada 2023, Alphabet Inc membeli kembali saham senilai lebih dari US$60 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Meta Platforms Inc, induk Facebook menghabiskan lebih dari US$20 miliar untuk buyback saham pada periode yang sama. Meta pada bulan Februari menjanjikan tambahan US$50 miliar, di masa dividen kuartalan pertamanya.
Sebaliknya, Amazon tidak melakukan buy back atas sahamnya pada tahun 2023. Perubahan kebijakan pengembalian modal menandakan pergeseran seiring dengan perkembangan perusahaan di bawah Chief Executive Officer Andy Jassy, suksesor Jeff Bezos pada tahun 2021.
Saham Amazon berhasil mengungguli bahkan tanpa adanya buy back saham dalam jumlah besar. Saham Amazon sudah naik 20% tahun ini, mendorong nilai pasarnya menjadi US$1,9 triliun.
Analis terus meningkatkan estimasi laba dan para trader semakin optimis tentang kecerdasan buatan yang membantu menghidupkan kembali pertumbuhan di Amazon Web Services.
Nasdaq 100 telah naik 8% selama periode yang sama.
Meski Amazon berada di puncak pencapaian rekor tertinggi sepanjang masa, hanya perusahaan yang belum mencetak rekor dibandingkan lima entitas teknologi terbesar di AS .
Microsoft Corp, misalnya, diperdagangkan sekitar 20% di atas rekor tahun 2021, sementara Meta naik lebih dari 30% dari puncak sebelumnya di tahun yang sama.
Naveen Jayasundaram, analis riset senior di ClearBridge Investments, memperkirakan Amazon akan mengumumkan pembelian kembali sahamnya senilai puluhan miliar dolar pada tahun ini, tetapi melihat bahwa pembagian dividen tidak akan terjadi.
“Saya rasa Amazon melihat dirinya berada di awal siklus pertumbuhan dibandingkan dengan Alphabet dan Meta, jadi saya akan terkejut jika kami mendapatkan dividen tahun ini,” kata Jayasundraram. “Namun, hal itu sepertinya akan terjadi dalam empat atau lima tahun mendatang.”
Amazon diperkirakan akan melaporkan pendapatan kuartal pertama akhir bulan April. Meskipun perusahaan ini masih memangkas biaya, mereka masih memiliki banyak hal untuk dibelanjakan.
Amazon punya rencan untuk menggelontorkan hampir US$150 miliar dalam 15 tahun ke depan untuk pusat data guna menangani ledakan permintaan yang diantisipasi untuk layanan digital yang terkait dengan AI.
Jenis pengeluaran tersebut sangat penting bagi Amazon untuk mempertahankan pangsa pasar dari para pesaing dan harus didahulukan daripada pengembalian modal, menurut Cyrus Amini, kepala investasi di Helium Advisors.
“Saya tidak akan kecewa jika mereka melakukan pembelian kembali saham, tetapi saya akan terkejut. Amazon masih terus berkembang, dan perlu terus melakukan belanja untuk melindungi pertahanannya,” pungkas dia.
(bbn)