ETF spot-Bitcoin mengalami penurunan terburuk dalam sebulan terakhir di Rabu pagi karena angka-angka aliran dana menunjukkan bahwa para investor menarik dana mereka. Bitcoin sedikit berubah di sekitar US$66.000 pada hari Rabu.
Sejumlah ETF Bitcoin yang diluncurkan pada 11 Januari di Amerika (AS), sejauh ini telah menarik dana sebesar US$12 miliar. Arus masuk mencapai puncaknya pada paruh pertama bulan Maret, ketika Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi. Sektor ini telah mengalami arus keluar sejak saat itu dan token ini turun sekitar 11% dari puncaknya.
Tren arus dana ini memberi pemahaman bagaimana pergerakan di ASia "sangat kuat di bulan Februari dan awal Maret, tetapi kurang kuat di bulan Maret," kata Tang. Data Coinglass mencatatm sekitar $354 juta taruhan kripto bullish dilikuidasi pada hari Selasa, yang terbanyak dalam waktu sekitar dua minggu.
Sekitar 5,5% bitcoin disimpan di sektor ETF secara keseluruhan, dibandingkan dengan 1% untuk emas, tulis Chief Investment Officer (CIO) ByteTree Asset Management, Charlie Morris. "Oleh karena itu, aliran ETF lebih penting untuk Bitcoin daripada emas," katanya.
Strategi Quant untuk Investasi Bitcoin
Strategi quant mengikuti tren sangat cocok dan menguntungkan diaplikasikan di Bitcoin yang dikenal akan naik turunnya harga. Ini telah diamini oleh investor hedge-fund kuantitatif dan sejumlah peneliti akademis.
Quant menjadi strategi yang lebih baik untuk menangkap momentum reli, sekaligus mendapatkan keuntungan dari penarikan besar. Quant lebih baik dibandingkan memainkan pola membeli kemudian menyimpan dalam jangka waktu lama.
Florin Court Capital LLC mengelola dana senilai US$2 miliar telah menerapkan strategi tersebut sejak 2017 dan eksposur kripto telah meningkatkan perdagangan mengikuti tren lintas aset mereka. Untuk pedagang ritel, ETF yang baru diluncurkan menawarkan akses yang lebih luas ke strategi yang memanfaatkan pergerakan Bitcoin.
“Pengembalian yang disesuaikan dengan risiko (risk-adjusted) dari strategi jenis momentum, terlepas dari kecepatannya, secara historis lebih baik daripada strategi beli dan tahan,” kata Tarek Abou Zeid, mitra dan manajer portofolio di Man AHL.
“Mengikuti tren adalah tentang mengekstraksi bias perilaku. Dalam kripto, Anda melihat ekses, Anda melihat FOMO, Anda melihat kepanikan - yang dapat ditangkap dengan strategi sistematis tersebut.”
Para peneliti di unit Man AHL Man Group menemukan bahwa strategi tren proksi panjang-pendek dalam Bitcoin dan Ether telah mengungguli investasi beli-dan-tahan dalam koin sejak 2017 ketika diskalakan untuk volatilitas 10%. Strategi ini menangkap keuntungan selama reli dan mengambil posisi pendek ketika tren negatif.
Man Group, yang aset kelolaannya naik ke rekor $167,5 miliar pada akhir 2023, sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan tersebut memperdagangkan mata uang kripto sebagai bagian dari strateginya yang sudah ada. Raksasa investasi kuantitatif AQR Capital Management LLC juga secara terbuka mengatakan bahwa mereka memperdagangkan mata uang kripto berjangka dengan strategi mengikuti tren.
Bitcoin Cash Kurangi Pasokan
Mata uang kripto, Bitcoin Cash mengurangi pasokan token yang baru dicetak sebesar 50% pada hari Rabu, jelang momentum halving yang terjadi pada akhir bulan April.
Bitcoin Cash memisahkan diri dari Bitcoin pada tahun 2017. Ia memulai apa yang disebut sebagai kegemaran forking, di mana lusinan tim pengembangan software berusaha menciptakan ‘uang dari udara’ dengan mengubah kode komputer asli dan merilis koin dengan “Bitcoin” di nama mereka.
Pendukung Bitcoin Cash termasuk Roger Ver, yang dikenal sebagai Bitcoin Jesus pada masa-masa awal kripto, karena mendukung Bitcoin—sebelum mengalihkan kesetiaannya ke Bitcoin Cash.
Bitcoin Cash menguat sebanyak 11,4% menjadi US$632 pada hari Kamis, bangkit dari aksi jual di sesi sebelumnya. Token ini masih jauh di bawah level tertinggi sepanjang masa US$4.355 yang ditetapkan pada tahun 2017, mengacu data CoinMarketCap.
- Dengan asistensi Olga Kharif, Denitsa Tsekova, Muyao Shen, dan Suvashree Ghosh.
(bbn/wep)
