Bitcoin Alami Koreksi, Harga Ada di Ujung US$66 Ribu
Redaksi
04 April 2024 18:00
Bloomberg, Aset digital kripto paling berharga di dunia, Bitcoin, mengalami pelemahan 6% hingga membuat harganya berada di level US$66.364,69 (sekitar Rp1,04 miliar). Surutnya permintaan ETF Spot masih berjalan dan sinyal The Fed menjadi pendorong pelemahan.
Indikator pergerakan mingguan Bitcoin ‘merah’ hingga Kamis (4/4/2024) sore pukul 17:50 waktu Indonesia dan belum kembali ke posisi terbaiknya sepanjang sejarah US$73.798 yang mampu dicatatkan pada pekan kedua Maret.
Emas digital ini masih meraih kenaikan tipis 0,2% dibandingkan satu jam yang lalu, dan 0,4% dalam skala harian.
Pelemahan yang terus diamati oleh co-founder DACM, Richard Galvin, efek taruhan penurunan suku bunga The Fed juga mulai mengendur. Dampaknya adalah imbal hasil (yield) Treasury dan dolar menguat.
Hal ini membuat industri aset digital semakin sulit bertumbuh, karena dikenal adalah pasar yang paling spekulatif. “Pandangan The Fed berdampak di seluruh aset kripto, dimana telah terjadi penjualan dalam seminggu,” ucap Stefan von Haenisch, kepala perdagangan di OSL SG Pte di awal minggu.