Jadi dengan penguatan 1,22%, IHSG berhasil menjadi indeks saham terbaik Asia untuk hari ini.
Bursa saham Asia mengikuti Wall Street yang finis di jalur hijau. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite naik masing-masing 0,11% dan 0,23%.
Angin segar bagi pasar saham datang dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve Jerome ‘Jay Powell. Dalam pidatonya di acara Stanford Graduate School of Business, Powell kembali menegaskan bahwa suku bunga acuan layak (appropriate) untuk turun tahun ini.
“Secara umum, kami sepakat bahwa suku bunga bisa turun tahun ini. Walau itu baru bisa terjadi jika kami memiliki lebih banyak keyakinan bahwa inflasi bergerak menuju target 2% secara berkesinambungan,” kata Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Saat The Fed, bank sentral paling berpengaruh di Planet Bumi, siap untuk menurunkan suku bunga acuan, maka pasti akan diikuti oleh negara-negara lain. Akhirnya siklus pengetatan moneter akan resmi berakhir, dan segera berganti menjadi pelonggaran.
Saat suku bunga turun, maka biaya ekspansi emiten di pasar modal akan berkurang. Dengan begitu, beban akan turun dan laba bisa terkerek. Saat laba terkerek, maka investor boleh berharap akan tambahan dividen.
(aji)