Hui pernah menjadi bagian dewan penasihat di lembaga tersebut sejak 2008. Namun Hui diminta tidak datang ke pertemuan tahunan pada 2022. Bahkan nama Hui tidak ada di daftar terbaru anggota CPCC untuk lima tahun ke depan.
Evergrande tidak segera membalas permintaan komentar dari Bloomberg News.
Namun Hui bukan satunya. Petinggi Shimao Group Holdings Ltd Hui Wing Mau, pendiri Guangzhou R&F Properties Co Zhang Li, dan Hoi Kin Hong dari Powerlong Real Estate Holdings Ltd juga tidak lagi menjadi anggota CPPCC.
Perkembangan ini menandakan perubahan di China terhadap para pengembang properti, yang terpuruk karena krisis dan berisiko mengancam perekonomian secara keseluruhan.
“Peran di CPPCC adalah semacam penghargaan kepada para pebisnis yang berkontribusi bagi negara. Jadi tidak heran para taipan properti seperti Hui, yang menciptakan masalah di sektor properti, keluar dari daftar,” kata Willy Lim, Profesor di Chinese University of Hong Kong, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Evergrande kali gagal bayar (default) obligasi valas pada 2021, bernilai lebih dari US$ 16 miliar (Rp 242,19 triliun). Setelah berulang kali melewati tenggat waktu pembayaran kupon, Evergrande pekan ini mengajukan rencana restrukturisasi, menurut beberapa sumber.
Perdagangan saham Evergrande dihentikan sementara (suspend), saat ini sudah hampir setahun. Ini karena perseroan gagal menyetor laporan keuangan 2021, dan PriceWaterhouseCoopers (PwC) pun mundur sebagai auditor.
(aji/roy)