Sedangkan dari sisi domestik, terdapat peningkatan pembelian dolar AS terkait siklus repatriasi, selain itu Edi menyebut terdapat kecenderungan aliran modal asing keluar dari RI.
“Dari domestik juga rilis data inflasi yang di atas ekspektasi ikut mendorong pelemahan Rupiah,” katanya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada Maret mencapai 0,52%. Angka ini terbilang tinggi dan berada di atas ekspektasi pasar.
Selanjutnya, Edi menegaskan bahwa keseimbangan permintaan dan ketersediaan valas di pasar masih dalam kondisi terkendali, yakni dimana ketersedian valas dari eksportir masih mendukung di pasar.
“Yang penting keseimbangan supply demand valas di market masih dalam kondisi terkendali,” katanya.
Pada pemberitaan sebelumnya, rupiah tertahan di kisaran Rp15.923/US$ di pasar spot sampai pukul 12:31 WIB, di kala sebagian besar mata uang Asia siang ini terlihat bangkit melawan dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS masih bergerak di kisaran 104,72, sedikit melemah 0,09%.
(azr/lav)