Logo Bloomberg Technoz

“Tapi menurut saya ini perlu hati-hati dengan pelemahan rupiah ini, karena kita tidak inginkan ke depan harga bahan baku yang bisanya kita impor itu justru akan semakin mahal biaya bahan baku ini, selain itu juga terkait dengan biaya modal impor barang modal,” kata Andry dalam keterangannya kepada Bloomberg Technoz, Selasa (3/4/2024).

2. Kinerja Impor Menurun

Kedua, kinerja impor RI bisa saja menurun. Ia menjelaskan, hal ini bisa terjadi karena biaya produksi yang harus dikeluarkan pengusaha meningkat, akibat bahan baku yang didapat melalui impor mengalami kenaikan harga akibat adanya pelemahan nilai tukar rupiah.

Sehingga bisa menyebabkan imported inflation naik, dimana terjadi kenaikan harga akibat naiknya harga barang impor dan depresiasi mata uang.

Terpisah, Wakil Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB Universitas Indonesia Jahen Fachrul Rezki menjelaskan, kenaikan harga bahan baku tersebut sangat mempengaruhi produksi perusahaan, sehingga pada akhirnya biaya produksi turut naik.

“Implikasinya mereka terpaksa menurunkan produksi barang atau meningkatkan harga barang yang diproduksi,” ucap Jahen.

Selain itu, perusahaan atau pihak yang memiliki utang luar negeri dalam bentuk dolar AS akan membuat beban utang menjadi semakin tinggi, karena utang tersebut mengalami kenaikan besaran akibat melemahnya rupiah.

3. Daya Beli Masyarakat Bisa Terganggu

Lebih lanjut, efek yang bisa terjadi akibat anjloknya nilai tukar rupiah adalah daya beli masyarakat yang bisa tergerus. Ia menjelaskan, konsumsi masyarakat bisa melemah akibat terjadi kenaikan harga yang disebabkan bahan baku yang berasal dari luar negeri terjadi kenaikan harga.

“Kemungkinan besar barang-barang yang diproduksi pasti mahal ini pastinya akan menggerus daya beli masyarakat, kita tidak diharapkan adanya penurunan konsumsi dari masyarakat,” ucap Andry.

4. Potensi Perlambatan Ekonomi

Selain itu, Andry juga menyebut pelemahan rupiah memiliki efek domino yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan perlambatan ekonomi. Ia menjelaskan, perlambatan akan dimulai dari kinerja industri dan pada akhirnya merembet ke konsumsi.

Menurutnya, dua hal tersebut merupakan faktor penggerak ekonomi Indonesia, sehingga terdapat konsekuensi yang mempengaruhi kinerja ekonomi secara keseluruhan.

“Tapi kalau yang saya takutkan merambatnya ke industri dulu, lalu dari kinerja industri merembet ke konsumsi dua hal ini menurut saya jadi faktor penggerak utama dalam ekonomi indonesia,” terang Andry.

5. Dampak yang Terjadi Tidak Instan

Meskipun begitu, ia menegaskan dampak pelemahan rupiah bisa saja dirasakan dalam waktu yang bervariasi, tergantung dengan kesepakatan dan perjanjian yang disepakati oleh industri dan negara.

“Tapi mungkin akan ada time lag itu bermacam-macam bisa jadi dalam satu bulan, ada yang bisa satu kuartal, jadi bergantung kepada terkait dengan kesepakatan sebelum,” kata Andry.

Menurutnya, baik dari pihak industri maupun negara pasti telah memiliki kesepakatan terkait harga dari suatu barang atau komoditas yang sebelumnya telah ditentukan saat awal perjanjian dilangsungkan.

(azr/lav)

No more pages