“Separuh pertama tahun ini adalah cerita tentang permintaan yang lemah dan kekecewaan terhadap pembukaan lagi perekonomian China,” kata Jeffrosenberg Chen Lim, Head of Research Maybank Sekuritas, seperti diwartakan oleh Bloomberg News, Rabu (22/3/2023).
IHSG menguat 11,2% pada 2022, menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada September lalu disokong booming harga komoditas global. Krisis perbankan AS turut menekan saham bank disusul pelemahan harga komoditas juga menyeret turun saham tambang. Kombinasi pelemahan dua sektor saham itu menyeret indeks saham dan menghapus kenaikan sejak 2022.
Semester dua lebih cerah
Meski diperkirakan lesu pada separuh pertama tahun ini, ada harapan bahwa indeks saham domestik akan mencatat kinerja lebih baik pada semester II-2023. Itu akan banyak menyandarkan pada harapan bahwa China akan semakin menggeliat dan mengerek permintaan dari Indonesia.
Bank-bank besar seperti Bank Mandiri, BRI, Bank BNI juga BCA, menurut Lim, mengungguli rekan-rekannya karena para nasabah tetap memilih di bank besar kendati menawarkan bunga lebih rendah.
Pasar saham juga akan menikmati keuntungan dari ekspor nikel Indonesia ke kawasan Asia Tenggara menyusul ambisi negeri ini mengambil peran lebih besar dalam rantai pasokan kendaraan listrik dunia.
- Dengan asistensi laporan Hideyuki Sano dari Bloomberg News
(rui)