Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih belum mampu bangkit dari tekanan sampai tengah hari ini, Rabu (3/4/2024). Bersama mata uang Vietnam, dong, rupiah sejauh ini masih menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam, tergerus 0,14%. Sedangkan dong Vietnam telah melemah 0,43%.

Rupiah tertahan di kisaran Rp15.923/US$ di pasar spot sampai pukul 12:31 WIB, di kala sebagian besar mata uang Asia siang ini terlihat bangkit melawan dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS masih bergerak di kisaran 104,72, sedikit melemah 0,09%.

Tekanan yang dihadapi oleh rupiah berlangsung di kala tekanan jual di bursa saham domestik masih berlangsung kuat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergerus 0,75% sampai siang ini ke kisaran 7.182,87.

Adapun di pasar surat utang, imbal hasil surat berharga negara cenderung bergerak lebih rendah, indikasi tekanan jual mulai landai yang mendongkrak harga. Data Bloomberg mencatat, SBN tenor 2Y naik 1,5 bps ke kisaran 6,346%. Sedangkan tenor 10Y dan 30Y hanya berubah sedikit masing-masing di 6,672% dan 6,932%.

Tekanan yang dihadapi oleh rupiah belakangan ini kebanyakan karena faktor global. Data manufaktur AS yang mencatat ekspansi memberi sinyal bahwa perekonomian negeri itu masih begitu kuat dan menyimpan potensi kenaikan lagi inflasi. Alhasil, prospek penurunan bunga The Fed jadi terkikis.