“Intinya kami mendapatkan informasi itu [merger] yang penting kami siapkan dari sisi internal diperkuat tata kelolanya dan sistemnya. Anytime itu dilakukan ya harusnya bisa lebih siap,” tutur Mahendra.
Menteri BUMN Erick Thohir berencana mengonsolidasikan tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan. Nantinya, setiap perusahaan konstruksi pelat merah yang dimerger memiliki penugasan yang berbeda-beda.
Ketujuh BUMN Karya tersebut yaitu PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Nindya Karya, dan PT Brantas Abipraya.
Erick menyebut, rencana merger di BUMN Karya sudah sampai tahap klasterisasi. Klaster pertama yakni penggabungan antara Hutama Karya dan Waskita Karya (WSKT).
Klaster ini, kata Erick, akan fokus pada proyek-proyek jalan tol, non-tol, institutional building dan residential commercial.
Klaster kedua, Wijaya Karya (WIKA) digabung dengan PTPP akan fokus pada proyek-proyek seperti seaport, airport, engineering procurement construction (EPC), termasuk proyek residensial seiring dengan adanya sisa aset-aset sebelumnya.
Klaster ketiga, menggabungkan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Nindya Karya, dan Brantas Abipraya. "Klaster ini akan fokus pada proyek air, railway, dan lainnya," tutur Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (19/3/2024).
(mfd/dhf)