Sepanjang kuartal I-2024, China mengimpor batu bara sebanyak 80,64 juta metrik ton. Melesat 17,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor batu bara dibutuhkan untuk menjaga pasokan listrik tetap prima. Dalam 2 bulan pertama 2024, konsumsi listrik ci China tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Sementara India mengimpor batu bara sebanyak 15,21 juta ton pada Maret. Tumbuh 7,95% dibandingkan Februari dan 13,42% ketimbang Maret tahun lalu.
Sepanjang kuartal I-2024, impor batu bara India tercatat 42,79 juta ton. Melonjak 23,8% dibandingkan 3 bulan pertama 2023.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang sedang bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61,66. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 58,67. Masih di zona beli (long) sehingga ada ruang untuk akumulasi.
Oleh karena itu, ruang kenaikan harga batu bara masih terbuka. Target resisten terdekat ada di US$ 135/ton. Jika tertembus, maka US$ 136/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah 129/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun ke arah US$ 122/ton.
(aji)