Seperti yang diwartakan Bloomberg News, para pelaku pasar sedang menunggu komentar lanjutan dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada Rabu (3/4/2024) waktu setempat. Mereka tengah menimbang komentar dari dua pejabat yang memberikan suara pada keputusan kebijakan moneter tahun ini.
Gubernur The Fed San Francisco Mary Daly dan rekannya dari Cleveland, Loretta Mester, mengatakan mereka masih memperkirakan Bank Sentral akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebanyak tiga kali pada tahun 2024. Meskipun mereka tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan biaya pinjaman.
Untuk sekarang, "Pertumbuhan sedang kuat, jadi benar-benar tidak ada urgensi untuk menyesuaikan suku bunga," katanya.
"Saya pikir itu adalah dasar yang sangat masuk akal," kata Daly pada Selasa di sebuah acara di Nevada.
Pelaku perdagangan swap saat ini memproyeksikan sekitar 65 basis poin penurunan suku bunga tahun ini – kurang dari 75 basis poin yang diisyaratkan dalam perkiraan "dot plot" terbaru The Fed kemarin.
"Skenario dasar kami adalah The Fed berhasil melakukan soft landing dan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun ini," kata Gargi Chaudhuri di BlackRock.
"Risiko penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi telah berkurang, sehingga risiko hanya dua pemangkasan suku bunga The Fed sekarang tampak lebih tinggi daripada risiko pemangkasan sebanyak empat kali,” tambahnya.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, rilis data ISM Manufacturing Index AS sebelumnya secara tak terduga kembali mencatatkan pertumbuhan bulan lalu sehingga menghentikan kontraksi yang sudah berlangsung selama 16 bulan beruntun.
“Investor melihat data ini sebagai bukti terkini bahwa kinerja ekonomi AS tetap solid meskipun suku bunga bertahan di level yang tinggi. Di satu sisi, hal ini adalah katalis positif bagi pasar saham karena dapat memicu pertumbuhan laba emiten” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Di sisi lain ketahan ekonomi yang kokoh ini dapat kembali mendorong lonjakan inflasi yang pada akhirnya membuat Federal Reserve enggan untuk menurunkan suku bunga acuan.
Adapun CME FedWatch Tools masih menunjukan peluang pemangkasan 25 bps di Komite Pasar Terbuka The Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada Juni 2024 sebesar 66,8%, tidak banyak berubah dari kondisi beberapa pekan terakhir.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,44% ke 7.236 disertai dengan munculnya volume pembelian.
“Pada label hitam, koreksi IHSG diperkirakan akan menguji area support di 7.099 dan akan berpeluang menguat kembali untuk menguji 7.432 hingga 7.600. Namun, pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.099 maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.931-7.021 untuk membentuk wave (c) dari wave [iv],” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (3/4/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ASII, BRIS, INCO, dan TKIM.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi melanjutkan tren rebound, yang tercermin dari technical rebound lanjutan ke 7.230-7.250 pada perdagangan Rabu (3/4).
“IHSG membentuk pola dragonfly doji/Hammer bersamaan dengan rebound Selasa (2/4). Rebound tersebut membuka peluang technical rebound lanjutan IHSG ke kisaran 7.230-7.250 di Rabu (3/4),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham HRUM, ANTM, CPIN, TINS, BRIS, dan BRPT.
(fad)