Serangan tersebut menewaskan 2 orang jenderal dan 5 penasihat militer Iran. Teheran pun bersumpah akan membalas dendam.
“Rezim Zionis akan mendapatkan hukuman dari orang-orang kami yang pemberani. Kami akan membuat mereka menyesali kejahatan ini dan semua yang sudah mereka lakukan,” tegas Pemimpin Besar Iran Ayatollah Ali Khamenei, seperti diberitakan Bloomberg News.
Perkembangan di Timur Tengah akan sangat mempengaruhi harga minyak. Maklum, kawasan tersebut menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan minyak di pasar dunia.
Saat situasi tegang, maka produksi dan distribusi minyak kemungkinan akan terganggu. Saat pasokan bermasalah, harga pun bergerak ke utara.
Dinamika harga minyak pun akan mewarnai harga CPO. Saat harga si emas hitam makin mahal maka insentif untuk beralih ke bahan bakar nabati akan meningkat, CPO adalah satu bahan baku utama pembuatan bahan bakar nabati.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO memang sedang bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61,68. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun indikator Stochastic RSI berada di angka 34,61. Investor perlu waspada, karena ini termasuk area jual (short).
Oleh karena itu, dalam waktu dekat harga CPO mungkin akan terkoreksi karena memang sudah naik cukup tinggi. Target support terdekat adalah MYR 4.223/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.216/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target resisten terdekat adalah MYR 4.441/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO naik menuju MYR 4.466/ton.
(aji)