Menurutnya, MIND ID juga akan menjalankan mandat pemerintah Indonesia dengan menjalankan 5 strategi bisnis. Pertama, MIND ID memaksimalkan eksplorasi dan pertumbuhan produksi pertambangan. Kedua, MIND ID akan melakukan peningkatan daya saing biaya dengan memaksimalkan platform digital.
Ketiga, MIND ID akan memaksimalkan skala penghiliran aset dengan cara mengoptimalkan project management officer (PMO). Keempat, MIND ID akan menerapkan ekspansi industri hilir. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik alias electric vehicle (EV), serta pembenahan portofolio melalui riset dan pengembangan juga mengoptimalkan portofolio MIND ID di sektor pertambangan.
Kelima, INALUM akan menggunakan nama PT Indonesia Asahan Aluminium. INALUM tercatat sebagai salah satu Anggota Holding seperti PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Vale Indonesia Tbk.
Rencananya, INALUM juga akan fokus pada pengembangan operasional di ekosistem hilirisasi aluminium nasional, dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok ataupun pengembangan energi hijau. INALUM juga akan fokus menjadi pemimpin pasar dengan peningkatan pangsa pasar aluminium.
Selain itu, kata Heri, INALUM bisa melakukan aksi korporasi lanjutan dalam hal peningkatan modal dan dana usaha.
Kementerian BUMN pun telah menyusun direksi baru MIND ID atau PT Mineral Industri Indonesia (Persero):
Komisaris Utama: Doni Monardo
Komisaris: Nicolaus Teguh Budi Harjanto
Komisaris: Ridwan Djamaluddin
Komisaris Independen: Muhammad Munir
Direktur Utama: Hendi Prio Santoso
Wakil Direktur Utama: Dany Amrul Ichdan
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha: Dilo Seno Widagdo
Direktur Keuangan: Akhmad Fazri
Direktur Manajemen Risiko dan HSSE: Nur Hidayat Udin
(frg/wdh)