Sepanjang hari saham SBAT ditransaksikan sebanyak 2,3 juta saham, dengan nilai transaksi hanya sejumlah Rp4,63 juta. Sedang, saham MKNT ditransaksikan sebanyak 2,7 juta saham, dengan nilai transaksi hanya sejumlah Rp5,39 juta.
Menilik setahun yang lalu, saham SBAT dan saham MKNT tengah parkir dan menetap di level Rp50/saham. Level harga tersebut terkunci bertahun-tahun sebelum hadirnya Papan Pemantauan Khusus pada 12 Juni 2023.
Kehadiran Papan Pemantauan Khusus memberikan keleluasaan bagi saham yang telah lama tertidur di level Rp50/saham hingga bisa bergerak. Namun, setelah BEI mengimplementasikan kebijakan tersebut, sejumlah saham justru bergerak turun, hingga jatuh dan menyentuh level Rp1/saham.
Berdasarkan laman resmi BEI, pada Tahap I kala itu terdapat 2 sesi Periodic Call Auction dalam sehari perdagangan Bursa, dengan perdagangan pada mekanisme ini mempunyai batasan harga minimum Rp1 (Satu Rupiah) per saham.
Dengan demikian, saham-saham yang terkunci dan tertidur di level ‘gocap’ bisa anjlok ke level paling rendah tersebut.
Sekadar informasi, Papan Pemantauan Khusus adalah Papan Pencatatan untuk Perusahaan Tercatat yang memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh BEI. Implementasi Papan Pemantauan Khusus Tahap II atau Full Periodic Call Auction merupakan tindak lanjut dari Papan Pemantauan Khusus Tahap I atau Hybrid Call Auction yang telah diimplementasikan sejak 12 Juni 2023.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, implementasi papan pemantauan khusus ditujukan untuk memberikan segmentasi khusus yang sesuai dengan strategi investasi investor.
Skema Full Call Auction sendiri merupakan mekanisme perdagangan dengan kuotasi Bid dan Ask yang akan match pada jam dan waktu-waktu tertentu, kemudian harga saham akan ditentukan berdasarkan volume terbesar. Selama ini, Call Auction juga sudah digunakan pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan.
Adapun implementasinya seluruh saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus akan diperdagangkan secara Periodic Call Auction yang terdiri dari 5 sesi Periodic Call Auction dalam satu hari.
Terdapat 11 kriteria saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus, dua di antaranya harga saham dalam rata-rata 6 bulan di pasar reguler kurang dari Rp51/saham. Dan dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Terpantau sudah ada 18 saham yang berada di bawah level psikologis Rp10/saham hingga perdagangan Sesi II Selasa (2/4/2024), yang berpotensi menuju level Rp1/saham.
Berikut saham-saham yang sudah berada di bawah Rp10/saham.
Emiten | Kode Saham | Harga Saat Ini | Perubahan Harga | |
1 | Sejahtera Bintang Abadi Textile | SBAT | Rp2 | 0% |
2 | Mitra Komunikasi Nusantara | MKNT | Rp2 | 0% |
3 | Totalindo Eka Persada | TOPS | Rp3 | 0% |
4 | Himalaya Energi Perkasa | HADE | Rp3 | 0% |
5 | Ratu Prabu Energi | ARTI | Rp3 | 0% |
6 | Mitra International Resources | MIRA | Rp4 | -20% |
7 | Megalestari Epack Sentosaraya | EPAC | Rp4 | 0% |
8 | Diamond Citra Propertindo | DADA | Rp4 | 0% |
9 | Repower Asia Indonesia | REAL | Rp5 | 0% |
10 | Meta Epsi | MTPS | Rp5 | -16,7% |
11 | Modern Internasional | MDRN | Rp5 | 0% |
12 | Sitara Propertindo | TARA | Rp6 | -14,3% |
13 | Lancartama Sejati | TAMA | Rp6 | -14,3% |
14 | Magna Investama Mandiri | MGNA | Rp6 | 0% |
15 | Leyand International | LAPD | Rp6 | 0% |
16 | Dewata Freight International | DEAL | Rp6 | 0% |
17 | Pelayaran Tamarin Samudra | TAMU | Rp7 | 0% |
18 | Minna Padi Aset Manajemen | PADI | Rp8 | -11,1% |
Sumber: Tim Riset Bloomberg Technoz, Bloomberg, Bursa Efek Indonesia
(fad)