Perlu diketahui, harga CPO melonjak pada perdagangan kemarin. CPO masih berada dalam tren positif. Pada Senin (1/4/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Juni ditutup di MYR 4.266/ton. Melesat 1,72% dibandingkan akhir pekan lalu.
Harga CPO masih berada di jalur pendakian. Dalam sepekan terakhir, harga naik 0,51% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melejit 10,11%.
Dua Solusi
Menurut Tauhid, pemerintah masih memiliki dua solusi untuk mengakali penurunan harga komoditas dan menggenjot nilai ekspor melalui pelemahan Rupiah. Pertama, mengandalkan komoditas dengan kontrak jangka pendek yang mengikuti harga berdasarkan spot.
Dengan demikian, bila harga spot komoditas tengah mengalami kenaikan, nilai ekspor berpotensi meningkat.
“Kalau di-hedging [lindung nilai], kita beli hedging pada range tertentu sehingga tidak berpengaruh. Spot dimanfaatkan terutama untuk produk yang kontrak jangka pendek, di mana sangat mungkin mengikuti harga spot saat ini. Kalau jangka menengah panjang punya kontrak asumsi mata uang lebih stabil,” ujar Tauhid.
Kedua, memetakan negara-negara prioritas yang mulai memiliki tendensi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Misalnya, China yang pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya sebesar 4,5% pada tahun ini, tetapi mulai bergerak menuju 5%.
Negara-negara dengan pemulihan ekonomi yang membaik, kata Tauhid, memiliki kecenderungan bakal melakukan impor yang besar.
Sekadar catatan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka langsung anjlok dalam pembukaan perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (2/4/2024), melampaui level terlemah sejak 2020.
Mengacu data Bloomberg, rupiah spot dibuka langsung tersungkur ke Rp15.963/US$ pada pukul 09:05 WIB, menjadi valuta Asia dengan pelemahan terdalam di kawasan pagi ini, kehilangan 0,42% nilai dari posisi penutupan hari sebelumnya.
Level itu adalah posisi rupiah terlemah sejak April 2020 ketika pandemi Covid-19 merebak dan akhirnya membawa rupiah melampaui Rp16.000/US$. Level terlemah rupiah sepanjang masa terjadi pada 23 Maret 2020 yaitu di Rp16.310/US$.
(dov/wdh)