"Sebagai penentu arah mata uang negara berkembang dengan beta tinggi, rupiah diperkirakan akan lebih menguat dibandingkan mata uang Asia ketika dolar melemah, dan sebaliknya," kata Satria.
Dia menggambarkan, kesulitan yang dihadapi akibat perbedaan suku bunga acuan tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga Jepang. Yen Jepang terdepresiasi hingga 7% terhadap dolar AS sepanjang tahun ini.
Sebagai contoh, hal ini juga disebabkan oleh kesenjangan imbal hasil (yield gap) yang besar, dengan suku bunga acuan bank sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) yang masih berada pada level 0% dibanding suku bunga Fed Funds yang sebesar 5,5%. Ketika shortcovering posisi dolar meningkat, yakni yield obligasi AS lebih tinggi dan dolar AS atau DXY lebih kuat, sejalan dengan data ekonomi AS yang kuat, negara-negara dengan selisih imbal hasil yang relatif tipis dengan AS seperti Jepang dan Indonesia mengalami pelemahan mata uang.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka langsung anjlok dalam pembukaan perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (2/4/2024) melampaui level terlemah sejak 2020 silam.
Mengacu data Bloomberg, rupiah spot dibuka langsung ambles ke Rp15.963/US$ pada pukul 09:05 WIB, menjadi valuta Asia dengan pelemahan terdalam di kawasan pagi ini, kehilangan 0,42% nilai dari posisi penutupan hari sebelumnya.
Level itu adalah posisi rupiah terlemah sejak April 2020 ketika pandemi Covid-19 merebak dan akhirnya membawa rupiah melampaui Rp16.000/US$. Level terlemah rupiah sepanjang masa terjadi pada 23 Maret 2020 yaitu di Rp16.310/US$.
Mayoritas mata uang Asia pagi ini tenggelam tertekan oleh penguatan tiba-tiba dolar AS akibat sentimen data manufaktur AS yang mengikis peluang penurunan bunga acuan Federal Reserve tahun ini karena kekhawatiran akan terjadinya lonjakan inflasi lagi di negeri itu.
Indeks dolar AS masih bertahan perkasa di 105,039 pagi ini. Sementara di belakang rupiah, mata uang Asia lain juga melemah cukup besar. Ringgit Malaysia turun 0,38%, lalu won Korea Selatan dan dolar Taiwan juga melemah 0,29%. Disusul oleh baht Thailand yang melemah 0,24%, lalu peso Filipina 0,18%.
(lav)