Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan rugi bersih Rp7,12 triliun sepanjang 2023. Angka itu membengkak hingga 120 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp59,5 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya, Selasa (2/4/2024), emiten jasa konstruksi pelat merah tersebut sejatinya mencatatkan pendapatan neto senilai Rp22,53 triliun atau naik 4,89% dari sebelumnya di Rp21,48 triliun.

Namun, beban pokok pendapatan juga turut membengkak 7,21% menjadi Rp20,66 triliun dari sebelumnya di Rp19,27 triliun. Alhasil, laba bruto tercatat hanya sebesar Rp1,86 triliun, yang juga susut dari sebelumnya di Rp2,20 triliun.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan pembengkakan di segmen beban usaha dan juga keuangan. 

Di beban usaha, pembengkakan terbesar ditopang oleh beban lain-lain yang bengkak 310,16% menjadi Rp5,40 triliun dari sebelumnya di Rp1,31 triliun, diikuti dengan beban umum dan adminstrasi yang juga naik 34,87% menjadi Rp973,9 miliar.

Sementara itu, beban keuangan juga membengkak 133,70% menjadi Rp3,20 triliun dari sebelumnya di Rp1,37 triliun. Ini menjadi pemicu utama lonjakan kerugian WIKA hingga ribuan persen.

Kondisi tersebut diperburuk dengan usaha dari hasil ventura bersama juga tercatat mengalami rugi sebesar Rp139,2 miliar, berbanding terbalik dengan perolehan tahun sebelumnya yang justru mencetak laba Rp306,7 miliar.

Sehingga, total kerugian komprehensif yang dapat diatribusikan ke entitas induk menjadi Rp7,19 triliun, membengkak dari tahun sebelumnya yang hanya rugi Rp84,6 miliar.

Alhasil, rugi per saham juga ikut membengkak menjadi Rp794,68 dari tahun sebelumnya di Rp6,64.

Corporate Secretay WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, lesunya kinerja sepanjang 2023 itu memang menjadi tantangan perusahaan. 

Pada saat itu, perusahaan juga sedang melakukan restrukturisasi keuangan dan transformasi yang menjadi bagian dalam 8 metode stream penyehatan yang telah disetujui pemegang saham, sejalan dengan mempercepat pemulihan kondisi keuangan.

"Sekalipun masih membukukan hasil usaha yang belum menggembirakan, namun upaya penyehatan yang berjalan beriringan dengan sejumlah langkah transformasi yaitu fokus terhadap arus kas," ujar Mahendra dalam keterangan resminya, Selasa (2/4/2024).

(ibn/dhf)

No more pages