Logo Bloomberg Technoz

Dari dalam negeri, depresiasi rupiah menjadi sentimen negatif yang amat berat bagi IHSG. Pagi jelang siang ini, rupiah kembali lesu di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 11.50 WIB, US$ 1 setara dengan Rp15.927. Rupiah melemah 0,21%.

Bahkan pagi tadi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka langsung anjlok dalam pembukaan perdagangan pasar spot, Selasa (2/4/2024) melampaui level terlemah sejak 2020 silam.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot dibuka langsung ambles ke Rp15.963/US$ pada pukul 09.05 WIB, menjadi valuta Asia dengan pelemahan terdalam di kawasan pagi ini, tertekan mencapai 0,42% nilai dari posisi penutupan hari sebelumnya.

Level itu menjadi posisi terlemah rupiah sejak April 2020 ketika pandemi Covid-19 menjalar dan membawa rupiah melampaui Rp16.000/US$.

Adapun rupiah tertekan aksi jual pelaku di pasar surat utang, terseret sentimen global yang memburuk tadi malam, imbas kekhawatiran terhadap kenaikan lagi inflasi di AS pasca rilis data Indeks Manufaktur yang mencatat ekspansi tak terduga.

Efeknya, saat rupiah melemah, beban utang luar negeri masing-masing emiten akan meningkat. Apalagi bagi emiten yang mengumpulkan pendapatan dalam rupiah, akan mengalami currency missmatch.

Pada akhirnya, currency missmatch itu akan menggerus laba. Ketika laba emiten jatuh, apalagi sampai rugi, investor sulit berharap akan datangnya dividen, yang memetik keuntungan dari saham.

(fad)

No more pages