Nestle diwajibkan untuk melaporkan hasil uji coba sesuai dengan ukuran independen yang disetujui pemerintah tentang seberapa bergizi portofolio produk mereka, alih-alih menggunakan metrik internal mereka sendiri, meskipun industri tersebut belum menetapkan skala tunggal.
Nestle memutuskan untuk menggunakan sistem HSR, yang banyak digunakan di Australia dan Selandia Baru. Sistem tersebut memberi peringkat produk dari setengah bintang hingga lima bintang. Skor agregat di level 3,5 bintang atau lebih dianggap sehat.
Lebih Transparan
ShareAction, kelompok kampanye investor yang mendorong Nestle untuk lebih transparan, menyambut baik pelaporan baru tersebut, meskipun mendesak perusahaan untuk meningkatkan peringkatnya.
“Sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, Nestle, memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap apa yang orang makan dan minum. Apa yang diungkapkan secara mengkhawatirkan oleh temuan ini adalah perusahaan masih terlalu bergantung pada penjualan produk makanan dan minuman yang kurang sehat,” kata Holly Gabriel, juru kampanye ShareAction.
Peringkat tersebut didasarkan pada kandungan energi, lemak jenuh, gula total, natrium, protein, serat makanan dan buah, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan produk.
Produk seperti gula-gula atau saus asin mendapat skor lebih rendah pada skala, sedangkan makanan rendah lemak, rendah garam, dan gula termasuk kopi biasa dan air mendapat skor lebih tinggi.
Transparansi yang meningkat membantu investor memahami bagaimana perusahaan terpapar pada upaya mengekang obesitas, misalnya melalui larangan iklan. Ini juga memperkuat tekanan pada perusahaan untuk merumuskan ulang produknya agar lebih sehat.
Meskipun Nestle memiliki ruang untuk berbenah, sebagian besar penjualan Nestle tidak akan berada di garis bidik undang-undang anti-junk food karena itu adalah makanan hewan atau produk seperti susu formula bayi, atau dianggap relatif sehat.
Di sisi lain, Danone dan Unilever juga sudah melaporkan portofolio mereka sesuai dengan HSR.
Danone mengatakan pada 2021 sekitar 90% produknya berdasarkan volume penjualan mendapat peringkat HSR 3,5 bintang atau lebih. Hanya 17% portofolio nutrisi dan es krim Unilever yang mencapai standar tersebut pada tahun yang sama.
Nestle telah merumuskan ulang produk seperti Nesquik untuk mengandung lebih sedikit gula di beberapa pasar, tetapi Chief Executive Officer Mark Schneider mengatakan kepada analis awal tahun ini bahwa melaporkan nutrisi tidak berarti grup tersebut akan berpaling dari produk seperti KitKats dan Smarties.
“Kami tidak tertarik dengan target tentang bagaimana bagian portofolio yang lebih sehat akan mengungguli bagian portofolio lainnya. Kami ingin sukses di keduanya,” ujarnya.
Nestle mengatakan studi tersebut mencakup 97% dari pendapatannya, tidak termasuk beberapa produk yang bukan makanan atau minuman serta beberapa akuisisi baru-baru ini.
(bbn)