"Makanya jastip tadi juga sudah ada regulasinya di kita. Kalau bawa barang penumpang maksimal 5 kilo. Jadi jastip diedarkan gak boleh, tapi kalau untuk diri sendiri ya boleh aja sendiri," tegasnya.
Jika konsumen di Indonesia sudah terlanjur membeli suplemen kesehatan mengandung "Beni-Koji", Lucia berharap agar untuk tidak mengonsumsi dahulu sebelum ada pemeriksaan lebih lanjut agar memastikan keamanannya.
"Kalau ini untuk tidak untuk dikonsumsi dulu sampai nanti ada penemuan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.
Mengutip dari laman Channel News Asia (CNA), ada tiga suplemen kesehatan yang dikaitkan pada kasus lima kematian dan lebih dari 100 orang menjalani rawat inap di Jepang.
Bahwa tiga suplemen yang diyakini dapat menurunkan kolesterol itu karena mengandung "Beni-Koji" atau beras ragi merah telah ditarik kembali penjualannya di Jepang pada 22 maret lalu.
Ketiga suplemen tersebut adalah Kolesterol Beras Ragi Merah, Nattokinase Smooth Grain GOLD dan Naishi Help + Cholesterol.
Berdasarkan informasi awal, produk-produk itu disebut mengandung bahan-bahan yang tidak baik. Diduga dapat memicu masalah ginjal pada konsumen usai mengonsumsi produk tersebut.
Pada tanggal 29 Maret, lima orang telah meninggal dan 114 orang dirawat di rumah sakit di Jepang setelah mengonsumsi suplemen tersebut.
Farmasi raksasa Kobayashi Pharmaceutical Jepang masih menyelidiki masalah ini.
(dec/spt)