Adapun laju Indeks tersebut di Maret melebihi semua perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, produksi melonjak tajam dari bulan sebelumnya dengan kenaikan 6,2 poin, yang merupakan kenaikan terbesar sejak pertengahan 2020. Pada level 54,6, pertumbuhan produksi adalah yang terkuat sejak Juni 2022.
Data solid tersebut memperkuat spekulasi bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, dan kebijakan suku bunga tinggi berpeluang bertahan di level tinggi.
"Investor memang sedang menantikan kemungkinan perubahan kebijakan Hawkish (Pengetatan Kebijakan Moneter) lainnya dari The Fed," kata Jose Torres di Interactive Brokers.
"Penurunan suku bunga pertama The Fed mungkin baru tiba di paruh kedua tahun ini – dengan probabilitas penurunan pada Juni ini mendekati peluang 50/50,” tambahnya.
Jumlah penurunan suku bunga The Fed yang diperhitungkan dalam kontrak swap untuk tahun 2024 ini makin turun, menjadi kurang dari 65 basis poin lebih rendah dari yang diperkirakan oleh pembuat kebijakan The Fed itu sendiri.
Lebih lanjut, Gubernur The Fed Jerome Powell – yang akan berbicara pada Rabu (3/4/2024) – mengatakan pada Jumat bahwa para pejabat sedang menunggu lebih banyak bukti bahwa harga-harga juga inflasi dapat dikendalikan.
(fad/wep)