Logo Bloomberg Technoz

Data impor selama periode tersebut menunjukkan bahwa Rusia adalah pemasok utama minyak mentah China, menggantikan Arab Saudi. Rusia juga merupakan sumber batu bara terbesar kedua setelah Indonesia, dan ketiga untuk gas alam cair setelah Australia dan Qatar. 

Peringkat terakhir tidak termasuk volume pipa gas yang disalurkan melalui darat, yang dihentikan pelaporannya oleh China pada awal tahun lalu.

Impor minyak mentah China dari Rusia tercatat sebanyak 89,3 juta ton sejak invasi Ukraina, naik dari 78,4 juta ton pada periode sebelumnya, dan mengalahkan impor dari Arab Saudi sebanyak 86,8 juta ton. 

Adapun, pembelian gas alam dari Rusia melonjak 52% menjadi 6,86 juta ton, sedangkan batu bara naik 33% menjadi 76,4 juta ton.

Napsu yang meningkat untuk komoditas Rusia datang dengan latar belakang permintaan China yang melemah secara luas pada 2022 akibat kebijakan Covid Zero, krisis pasar properti, dan perlambatan pertumbuhan di seluruh dunia yang digabungkan untuk membatasi impornya.

Di sisi lain, impor aluminium olahan oleh China juga hampir dua kali lipat menjadi 538.607 ton, mendukung produksi Rusia karena sanksi internasional memotong perdagangan ke pembeli biasanya di Eropa dan di tempat lain.

Data lain untuk impor dari Rusia sepanjang tahun hingga Februari (dibandingkan dengan periode sebelumnya):

  • Impor tembaga rafinasi anjlok 33% menjadi 281.908 ton
  • Impor nikel rafinasi turun 14% menjadi 43.021 ton
  • Impor paladium naik 1,3 kali lipat menjadi 11.551 kilogram
  • Impor emas meningkat 68% menjadi 6.803 kilogram
  • Impor gandum turun 13% menjadi 52.668 ton

--Dengan asistensi dari Kathy Chen.

(bbn)

No more pages