Logo Bloomberg Technoz

Terakhir kali Korea Utara menguji coba rudal balistik jarak menengah pada bulan Januari. Rudal jenis ini dibuat untuk terbang cukup jauh untuk menghantam seluruh Jepang, tempat AS memiliki puluhan ribu pasukan. Serta fasilitas militer AS di Guam, tempat Pentagon menyimpan salah satu depot amunisi terbesar Amerika di dunia.

Pada bulan Maret, Kim mengawasi pengujian sistem peluncur roket ganda yang menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek berkemampuan nuklir. Korea Selatan mengatakan tes tersebut mungkin merupakan pertunjukan yang ditujukan untuk Rusia. Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Kyiv mengatakan Kremlin telah menggunakan rudal Korea Utara untuk serangannya ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik mengatakan Korea Utara diyakini telah mengirim sekitar 7.000 kontainer pengiriman senjata sejak Kim dan Presiden Vladimir Putin bertemu dalam sebuah KTT pada September. Mereka dapat menampung sekitar 3 juta peluru 152 mm, katanya. Korea Utara dan Rusia membantah tuduhan tersebut meskipun banyak gambar dari satelit menunjukkan transfer senjata sedang berlangsung.

Sebagai imbalannya, Rusia memasok makanan, bahan baku, dan suku cadang yang digunakan dalam pembuatan senjata kepada Korea Utara, kata Shin. Bantuan makanan tersebut telah membantu Kim menstabilkan harga barang-barang kebutuhan. Jika transfer senjata meningkat, Rusia kemungkinan akan mengirim lebih banyak teknologi militer ke Kim, meningkatkan ancaman Pyongyang ke wilayah tersebut.

Korea Utara memiliki kebiasaan melakukan provokasi yang bertepatan dengan pemilihan umum di Korea Selatan, yang akan mengadakan pemungutan suara nasional pada 10 April. Rezim Kim telah geram terhadap pemerintahan Presiden konservatif saat ini Yoon Suk Yeol, yang telah mengambil sikap keras terhadap Pyongyang. Peluncuran terbaru berfungsi sebagai pengingat ancaman Korea Utara terhadap keamanan.

Bulan lalu, Kim memimpin latihan militer yang termasuk tembakan dari unit artileri yang mampu menghantam Seoul, meningkatkan ancaman terhadap tetangganya yang bertepatan dengan latihan militer gabungan dengan AS.

Pyongyang menembakkan 30 rudal balistik dan tiga roket luar angkasa pada 2023. Termasuk lima rudal balistik antarbenua yang dapat mencapai daratan AS. Rezim Kim meluncurkan lebih dari 70 rudal balistik pada 2022, sebuah rekor bagi negara tersebut.

(bbn)

No more pages