Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian mengatakan Israel harus bertanggung jawab atas akibat dari serangan tersebut, sementara utusan negara tersebut untuk Suriah bersumpah akan memberikan "respon tegas."
Pejabat Israel tidak segera mengkonfirmasi serangan tersebut, tetapi Israel selama bertahun-tahun secara rutin menyerang target di Suriah.
Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah meningkatkan serangan tersebut sejak perang dengan Hamas, sebuah kelompok yang didukung Iran dan ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa, meletus pada Oktober di Jalur Gaza.
Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menculik 250 orang lainnya selama penyerbuan ke selatan Israel, menurut otoritas Israel. Sebuah kampanye balasan darat dan udara yang hebat sejak itu telah menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Sejak itu, ratusan milisi yang didukung Iran telah berpindah dari perbatasan Irak-Suriah untuk lebih dekat dengan Israel.
Pada 29 Maret, media negara Suriah mengatakan serangan udara Israel pada sebuah depot rudal di Suriah menewaskan puluhan orang termasuk anggota Hezbollah.
Perang bayangan antara Israel dan Iran telah naik turun dalam beberapa tahun terakhir, dilakukan sebagian besar melalui proksi Iran seperti Hamas dan Houthi di Yaman, yang mengatakan serangan mereka yang berkelanjutan terhadap pengiriman di Laut Merah adalah balasan atas serangan Israel di Gaza.
(bbn)