Selcan Hacaoglu, Beril Akman, dan Firat Kozok - Bloomberg News

Bloomberg, Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu mengamankan statusnya sebagai lawan utama Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan memperpanjang kekuasaannya atas kota terbesar di negara itu, sebuah kemenangan yang dapat memposisikannya untuk suatu hari nanti mengambil alih kekuasaan dari pemimpin terlama di Turki tersebut.

Imamoglu, seorang pria berusia 53 tahun dari oposisi utama Partai Rakyat Republik, atau CHP, mengalahkan kandidat pilihan Erdogan pada Minggu dalam sebuah pemilihan yang menurut berbagai jajak pendapat terlalu dekat untuk disebut. Kekalahan ini merupakan pukulan bagi Partai AK pimpinan Erdogan, yang telah berusaha untuk merebut kembali Istanbul dan daerah perkotaan utama lainnya setelah kekalahan pada tahun 2019.

Dalam pertarungan yang lebih luas antara dua musuh politik utama Turki, Erdogan mengakui kekalahan secara nasional, sementara bersumpah untuk mempertahankan program ekonominya untuk memerangi inflasi yang merajalela. CHP pimpinan Imamoglu mempertahankan kendali atas tiga kota terbesar di Turki dengan selisih suara yang cukup besar dan merebut kursi wali kota di kubu tradisional Partai AK pimpinan Erdogan dan sekutu nasionalisnya, MHP.

Lira Turki melemah dan saham-saham jatuh pada Senin. Perusahaan-perusahaan konstruksi turun tajam karena para investor melihat kekalahan partai yang berkuasa sebagai sebuah tanda bahwa proyek-proyek besar yang didukung oleh pemerintah tidak mungkin terwujud dalam waktu dekat.